Halaman

Selasa, 27 Maret 2012

sejarah air brush

Mengecat dengan teknik airbrush adalah cara pengecatan yang hampir sama dengan melukis yang tujuannya untuk memperoleh hasil akhir yang indah. Umumya, peralatan yang digunakan dalam teknik ini diantarnya adalah pompa dan tangki udara (kompresor), spray pen, dan kertas, serta selotip.
Teknik pengecatan airbrush sudah ada sejak dulu. Penemuan pertama tahun 1878 dan penemuan teknik airbrus ke dua yaitu tahun 1893. Untuk tahu lebih jauh bagaimana teknik pengecatan airbrush ditemukan berikut kita bahas bersama-sama:
Pada jaman pra sejarah manusia purba mulai mengolah rasa estetikanya dengan menerjemahkan imajinasi yang ada dalam pikiran mereka pada saat itu dengan coretan atau gambar sederhana. Mereka menggunakan dinding-dinding gua dan tempat di sekitar mereka tinggal sebagai medìanya.
Mereka berusaha menceritakan pemahaman tentang manusia, hewan, tumbuhan dan cerita kehidupan sehari-hari melalui dinding gua. Di Argentina di dalam gua Pinturas River region Patagonia terdapat lukisan dinding yang menjadi cikal bakal teknik airbrush. Airbrush sederhana ini dilakukan dengan tulang hewan untuk menyemburkan pewarna yang disimpan di dalam mulutnya dan telapak tangan mereka sebagai malnya.
Temuan pertama, 1879: Dalam catatan sejarah seni lukis modern, airbrush baru berkembang pada akhir abad ke-19. Tahun 1879 dikenal sebagai tahun penemuan teknik melukis dengan memanfaatkan tekanan angin yang kini dikenal dengan airbrush. Alat yang digunakan untuk mentransfer cat ke media lukis awalnya disebut paint distributor.
Orang yang berjasa menemukan alat ini adalah Abner Peeler, seorang penemu professional yang sepanjang hidupnya melakukan berbagai percobaan. Kemudian Peeler menjual patennya kepada Lyberty Walkup dari perusahaan Walkup brothers pada bulan Agustus 1883. Ketika di Indianapolis dilakukan kovensi fotografi, paint distributor terjual sebanyak 63 unit pada 1883, Lyberty Walkup mendirikan sebuah pabrik yang dinamakan Airbrush Manufacturing Company di Rockford, Illinois.
Saat itu pula istilah airbrush diperkenalkan kepada umum. Alat ini banyak digunakan untuk keperluan foto retouching. Sukses Walkup memicu banyak orang meniru langkahnya.
Temuan kedua, 1893: Charles L. Burdick, seorang seniman Amerika yang tinggal di Chicago menemukan pen bertipe internal mix airbrush. Setelah menemukan alat ini, pada tahun 1893 ia pindah ke Inggris untuk mendirikan Fountain Brush Company. Burdick orang yang berjasa dalam memodifikasi alat ciptaan Peeler sehingga menjadi alat yang mudah digunakan karena bentuknya menyerupai pena. Ia memperkenalkan sekaligus mematenkan temuannya yakni needle control system atau system control pengeluaran cat dengan sebatang jarum.
Di Indonesia: Airbrush diperkenalkan oleh para seniman pendatang dari Belanda bersamaan dengan datangnya mereka ke negeri jajahan. Tetapi tidak ada catatan sejarah yang akurat akan hal ini. Bahkan perkembangan airbrush cenderung berjalan jalan ditempat. Para seniman airbrush yang sudah mahir sangat menjaga kerahasiaan ilmu dan keterampilannya dengan berbagai alasan agar tekniknya tidak ditiru orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar